TANJUNG SELOR – Sekelompok massa pendukung salah satu pasangan calon (Paslon) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara, untuk meminta klarifikasi hasil pemungutan suara.

Kedatangan massa tersebut mensinyalir terjadi kecurangan, saat dilakukan pemungutan suara. Kantor KPU Kaltara yang dijaga ketat personel kepolisian, sontak menjadi memanas. Dikarenakan massa memaksa masuk ke kantor KPU Kaltara.

Massa pendukung paslon yang protes KPU, akhirnya bentrok dengan petugas gabungan yang berjaga di kantor KPU Kaltara. Bahkan terjadi penyanderaan terhadap paslon terpilih oleh anggota paslon yang kalah. Namun, hal itu berhasil digagalkan kepolisian.

Bahkan, massa yang berada di kantor KPU Kaltara juga melempari petugas yang sudah siap membubarkan aksi tersebut. Setelah beberapa jam bentrok, akhirnya massa berhasil dikendalikan dan dibubarkan. Polisi juga mengamankan sejumlah orang yang disinyalir menjadi provokator.

Kejadian tersebut merupakan rangkaian simulasi yang dilakukan Polda Kaltara dalam mengamankan Pemilu 2024 mendatang. Simulasi berlangsung di Lapangan Agathis Tanjung Selor, Senin (9/1). Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya mengatakan, untuk persiapan Pemilu 2024 perlu disiapkan secara matang.

Pada HUT (Hari Ulang Tahun) ke-5 Polda Kaltara, juga melakukan simulasi pengamanan Pemilu 2024. Adanya simulasi itu, untuk menyiapkan kemampuan perorangan, kelompok maupun kesatuan.

“Pada Pemilu 2019 lalu di Kaltara, jadi yang teraman se-Indonesia. Sekarang kita pikirkan bagaimana mempertahankannya pada tahun 2024 mendatang. Itu tantangan buat kita semua, bahwa 2019 kita aman. Berharap pada tahun 2024 kita juga harus aman,” harap Kapolda yang ditemui usai simulasi.

Kapolda menegaskan, berupaya memastikan pengamanan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) saat pelaksanaan pemungutan suara. Di umur Polda Kaltara yang kelima, harus semakin meningkatkan kemampuan. Khususnya sumber daya manusia yang masih belum siap.

Kapolda meyakini, dengan dukungan masyarakat Kaltara, TNI dan seluruh tokoh masyarakat, bisa melalui proses pesta demokrasi dengan aman, lancar dan tertib. 

“Kami siap untuk menstabilkan keamanan di wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Apalagi, jumlah personel yang ada saat ini disiapkan tiga ribuan,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengatakan, mengenai pengamanan Pemilu 2024, Polda Kaltara sudah memberikan gambaran. Antisipasi kerawanan Pemilu menjadi atensi bersama. Bukan hanya Pemprov Kaltara dan Polda Kaltara, melainkan seluruh stakeholder.

“Ini tantangan besar di umur Polda Kaltara ke-5. Yang dihadapi ke depan, tahun ini merupakan tahun politik dan 2024 mendatang dilaksanakan Pemilu serentak,” singkatnya. (fai/uno)