TARAKAN - Posko Pengendalian Transportasi Udara di Bandara Juwata Tarakan mencatat, ada kenaikan jumlah penumpang dibanding tahun 2021 lalu.

“Di tahun ini kedatangan pesawat dan penumpang ada perbedaan yang cukup signifikan mengalami kenaikan. Untuk kedatangan pesawat, dalam masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini hanya kenaikannya 1,8 persen,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan Ceppy Triono, Rabu (4/1).

Minimnya kenaikan kedatangan pesawat dikarenakan perubahan jenis pesawat yang beroperasi. Sebelumnya, yang mendominasi pesawat propeller atau baling-baling. Sekarang sudah ada pesawat Avions de Transport Regional (ATR) sejak Desember 2022 lalu.

“Sekarang ATR72 melayani hampir 5 rute. Sekarang tergantikan dengan pesawat Super Air Jet dan Citilink yang beroperasi. Artinya, memang terjadi pengurangan pergerakan pesawat,” tuturnya.

Sementara itu, keberangkatan dan kedatangan penumpang mengalami kenaikan yang signifikan atau kenaikan 50 persen dibanding tahun 2021 lalu. Kenaikan jumlah penumpang diindikasi karena adanya kelonggaran aturan perjalanan transportasi udara di masa pandemi Covid-19. Sehingga menimbulkan antusias penumpang kepada pengguna jasa penerbangan. Baik itu kedatangan dan keberangkatan penumpang.

Tercatat, keberangkatan penumpang terbanyak dalam sehari mencapai 1.150 orang. Sementara kedatangan penumpang terbanyak dalam sehari mencapai 950 orang. Tujuan penumpang dari Tarakan rata-rata ke Jakarta, Makassar, Balikpapan dan Surabaya.

“Jumlah penumpang yang berangkat, datang dan cargo paling rendah itu terjadi pada 1 Januari lalu. Mungkin 1 Januari kan hari libur, jadi tidak ada yang signifikan. Puncaknya memang pada 29 Desember 2022, yang awalnya kami asumsikan di 31 Desember,” ujarnya.

Perkiraan yang meleset tersebut, akan menjadi acuan petugas posko mendatang. Sebab para penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara sudah mulai berlibur jauh hari. Sebelum prediksi puncak arus balik dan mudik selama Nataru.

“Walaupun secara nasional posko sudah ditutup, kami harus antisipasi. Karena bergesernya penumpang jauh sekali. Antara peak season keberangkatan dan kedatangan. Seharusnya kedatangan penumpang, hampir sama dengan yang berangkat,” bebernya.

Terkait kedatangan dan keberangkatan barang cargo di Bandara Juwata Tarakan juga mengalami kenaikan 25 persen. Diketahui posko pelayanan di Bandara Juwata Tarakan sejak 17 Desember 2022-4 Januari 2023. Dari pantauan petugas, selama arus mudik dan arus balik berjalan dengan lancar. “Yang paling pokok semua berjalan selamat,” imbuhnya. (sas/uno)