PASCA Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 harga komoditas berupa cabai di Pasar Induk Tanjung Selor, mengalami penurunan. Semula dihargai Rp 120 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 70 ribu per kg.
Salah seorang pedagang Yahmi mengakui, harga cabai sudah mulai mengalami penurunan usai Tahun Baru. Hal ini dipengaruhi ketersediaan stok sudah kembali normal.
“Sekarang ini stok cabai dari petani lombok sudah kembali normal. Sehingga, memengaruhi harga di pasaran,” ucap wanita berusia 50 tahun itu kepada Harian Rakyat Kaltara kala ditemui di Pasar Induk Tanjung Selor, Selasa (3/1).
Sementara untuk komoditas lainnya, tetap stabil pasca Nataru. Seperti bawang merah Rp 45 ribu per kg dan bawang putih Rp 30 ribu per kg. Namun ada beberapa komoditas, harganya masih naik seperti tomat. Dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 17 ribu per kg. Sedangkan telor pun masih belum turun harganya, dari Rp 65 ribu per piring menjadi Rp 68 ribu per piring.
“Kenaikan harga komoditas pangan setiap pedagang berbeda. Sebab kami membeli dari agen dan dijual kembali,” ujarnya.
Pedagang lainnya, Vita (45) mengatakan, menjual dengan harga normal. Sebab kenaikan hanya berlangsung hanya dua hari. Pada Selasa (3/1), harga kembali normal. “Kenaikan harga ini dikarenakan stok yang menipis pasca Tahun Baru. Banyaknya petani cabai yang libur,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Bulungan Hj Murtinah menanggapi turunnya harga cabai disebabkan stok yang memang sudah berlimpah pasca-Nataru.
“Memang harga cabai mulai turun, karena stok cabai yang kami bagi-bagi sudah berbuah. Mengakibatkan stok jadi berlimpah,” tuturnya.
Meskipun demikian, diakui dia, untuk harga komoditas yang lain seperti telor belum mengalami penurunan harga. Pasalnya, telor tersebut didatangkan dari Samarinda, harga pasar kisaran Rp 63 ribu-Rp 65 ribu per piring.
“Faktor dari perbedaan ukuran telor besar dan kecil, membuat harga telor ada yang mahal dan murah. Karena ada macam-macam tingkatan harganya,” tuturnya. (*/ika/uno)