TARAKAN - Kegiatan masyarakat sepanjang Operasi Lilin Kayan 2022 dipastikan meningkat dibanding tahun 2021 lalu. Parahnya lagi, jumlah korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dengan status meninggal dunia (MD) dengan jumlah 2 laporan polisi.

Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana mengatakan, dua kejadian mengakibatkan meninggal dunia dan satu luka berat. Adapun kejadiannya terjadi pada 30 Desember 2022 dan 1 Januari 2023.

“Pada malam tahun baru itu sebenarnya ada 3 laporan, cuma satunya tidak jadi LP. Yang di Juata itu sekitar jam 3 dini hari, orang tergeletak di pinggir jalan akibat OC (out of control), ya kita bantu saja. Duanya meninggal dan yang satu laka menabrak mobil di wilayah SPBU Kusuma Bangsa,” jelasnya, Selasa (3/1).

Sementara untuk laka lantas yang terjadi di Jalan Mulawarman, merupakan tabrak lari yang saat ini sudah teridentifikasi pelakunya. Rully menyebut, fatalitas di tahun ini meningkat dibanding tahun 2021 yang dipengaruhi peningkatan intensitas kegiatan masyarakat.

Secara garis besar, untuk jumlah laka dan fatalitas meningkat. Selama Operasi Lilin, juga melakukan pengamanan di tempat wisata dan tidak ditemukan kejadian menonjol pada Minggu (1/1). Sebab, pada keesokan harinya, rerata masyarakat sudah melakukan aktivitas kerja.

“Di Jalan Kusuma Bangsa itu banyak yang ngebut menggunakan sepeda motor. Itu kami atensi. Di situ memang aktivitas masyarakat cukup ramai, tapi lampu merah tidak ada. Termasuk di daerah Ladang banyak yang ngebut,” tuturnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Tarakan AKP Joko Pitono mengakui, tidak ada kejadian yang terlalu menonjol saat Operasi Lilin Kayan 2022. Terlebih saat mengamankan lokasi seperti gereja dan pusat keramaian.

“Situasi aman dan kondusif, kejadian menonjol tidak terlalu signifikan. Kalau untuk tindak pidana selama operasi itu tidak ada. Hanya ada laka lantas saja, secara kualitatif turun. Tapi secara kuantitatif naik,” ujarnya.

Tak hanya itu, berlangsungnya Operasi Lilin juga membentuk Satgas Kamtibmas. Untuk mengimbau kepada pengemudi dan pengendara, agar tertib berlalu lintas melalui pos pengamanan. Diketahui ada 6 pos yang juga didirikan yakni 4 pos pelayanan terpadu yang ada di Bandara Juwata Tarakan, Pelabuhan Ferry, Pelabuhan Tengkayu I Tarakan dan Pelabuhan Malundung serta 2 pos pengamanan  di Kompleks Gusher dan Pantai Amal.

“Untuk jumlah penumpang disinyalir mengalami peningkatan dibanding tahun 2021. Jumlah penumpang di Bandara Tarakan kedatangan mendekati 7.000 orang pun dengan keberangkatan. Begitu juga di Pelni dan Tengkayu I, keberangkatan mendekati 16.000 penumpang,” sebutnya.

Sementara di Bulungan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas membuat angka laka lantas di tahun 2022 meningkat dibandingkan kejadian tahun sebelumnya.

Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar menyampaikan, tingginya angka laka lantas jadi perhatian serius apalagi peningkatannya cukup signifikan.

“Tahun 2021 ada 36 kasus laka lantas. Sementara, tahun ini tercatat ada 56 kasus laka lantas,” sebut Ronaldo.

Namun jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas di Bulungan mengalami penurunan. Sepanjang tahun  2021 tercatat ada 21 orang. Sementara, tahun ini hanya 15 orang. Artinya, ada tren penurunan sebesar 29 persen.

Untuk korban luka berat pada tahun ini tercatat 50 orang. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 22 orang. Sedangkan korban luka ringan juga mengalami peningkatan. Terhadap kerugian materiil sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 322.700.000. Jumlah ini meningkat dibandingkan 2021 sebesar Rp 96.200.000.

“Hal ini akan menjadi bagian yang akan kita evaluasi ke depan,” ujarnya.

Polres Bulungan akan terus memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat. Sehingga, angka laka lantas di daerah ini dapat ditekan. “Kami juga akan menggandeng pihak terkait, dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Agar lebih berhati-hati saat berkendara,” harapnya.

Walaupun arus lalu lintas di Bulungan ini masih tergolong sepi. Namun, angka laka lantas cukup banyak. Karena itu, akan menjadi atensi agar ke depan masyarakat disiplin dalam berkendara.

“Di Bulungan kan tidak ada kemacetan juga. Harusnya tertib berlalu lintas, kita wujudkan bersama,” pesannya. Kasat Lantas Polres Bulungan Iptu Radyan Kunto Wibisono menambahkan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas menjadi salah satu penyebab tingginya angka laka lantas.

“Contoh, di traffic light (lampu lalu lintas). Lampu kuning yang seharusnya persiapan untuk berhenti malah menambah kecepatan,” ungkapnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka laka lantas. Salah satunya, traffic light di simpang dua Jalan Sengkawit-Jalan Durian. “Di sana (simpang dua Jalan Sengkawit-Jalan Durian) masih banyak masyarakat yang menerobos lampu kuning,” tuturnya.

Ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat ke depan dan akan ada solusi terkait hal  tersebut. Sehingga, laka lantas dapat diminimalisir. (sas/*/ika/uno)