TARAKAN –Bakal dibukanya jalur Tarakan-Tawau, Malaysia meski saat ini masih wacana. Namun, Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Tarakan sudah siap melakukan pengawasan sebagai bagian dari CIQ (Custom, Immigration, Quarantine).

Kepala BKP Tarakan Ahmad Mansuri Alfian mengatakan, tidak akan dibuka jalur internasional jika tidak ada CIQ. Ketika jalur internasional dibuka, penerbangan maupun pelayaran hingga jalur darat, CIQ harus hadir.

“Kalau sampai saat ini masih wacana, belum ada di Tarakan (jalur Tarakan-Tawau) dibuka. Tapi di Nunukan sih masih lancar. Yang pasti CIQ itu harus hadir,” terangnya, Minggu (30/10).

Meski jalur internasional belum dibuka di Tarakan, Alfian menerangkan sejauh ini masih memiliki pos pengawasan di Pelabuhan Malundung dan Bandara Juwata Tarakan. Pengawasan BKP, terkait dengan semua kegiatan operasional dan barang yang masuk dan keluar di dalam negeri.

Jika nantinya jalur Tarakan-Tawau dibuka, jalur domestik dan internasional dibedakan. Karena terkait dengan pemeriksaan yang lebih ketat. Di jalur internasional ini harus dilengkapi X-Ray, untuk semua pemeriksaan badan dan barang bawaan.

“Cuma kalau internasional, supaya tertib kan jalurnya ditentukan. Supaya jangan sampai ada orang yang datang dari luar negeri, tidak melalui jalur yang ditentukan untuk diperiksa,” tuturnya.

Di Nunukan, jumlah pelayaran ke Malaysia cukup tinggi hingga 4-5 kali sepekan, kecuali hari Minggu dan hari besar libur. “Seperti PLBN di Sungai Nyamuk itu kan sudah selesai, kami sudah diatur juga di mana penempatan CIQ nantinya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Tarakan Andi Mario mengaku sudah melakukan pembahasan bersama instansi terkait, dengan adanya wacana akan dibukanya Pelabuhan Malundung untuk Kapal Reguler dari Tawau, Malaysia. Sementara terkait persiapan dibukanya rute Tarakan-Tawau ini, masih menunggu pembicaraan lebih lanjut.

“Saat ini surat edaran dari Satgas Covid-19 yang terakhir menyebutkan semua pintu masuk pelabuhan di Indonesia sudah dapat digunakan untuk keluar masuk,” jelasnya.

Pihaknya juga akan melihat fasilitas tempat pemeriksaan Imigrasi di Pelabuhan Malundung. Jika sudah dibukanya pelayaran antar negara tersebut. Jumlah counter dan fasilitas lain dipersiapkan pengelola pelabuhan setempat, yakni PT Pelindo IV Tarakan.

“Dengan dibukanya jalur Tarakan-Tawau ini, sesuai pernyataan Wali Kota belum lama ini sangat ditunggu. Karena memberikan manfaat banyak. Terlebih lagi dengan pertumbuhan ekonomi yang sudah mulai membaik,” ungkapnya.

Kepala Operasional Maswings Tarakan Kristina Rante 17 menyampaikan saat ini sedang melakukan survei kepada masyarakat Tarakan dan sekitarnya. Utamanya, apakah masyarakat masih memiliki keinginan menggunakan transportasi udara untuk bisa ke Tawau maupun Kota Kinabalu.

“Maswings masih review rute ini. Mungkin sudah lama tidak beroperasi, sehingga perlu dilakukan review ulang. Apakah masih besar minat masyarakat menggunakan transportasi kami atau sudah ada alternatif lain, yang sebenarnya secara waktu dan biaya tidak efisien,” singkatnya. (sas/uno)