TARAKAN –Puncak Festival Iraw Tengkayu Tarakan dengan menurunkan perahu Padaw Tuju Dulung di Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal, Sabtu (8/10) lalu. Termasuk adanya tari massal yang diikuti ratusan penari hingga pejabat pemerintahan.

Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fadjar Hutomo menyarankan, agar Festival Iraw Tengkayu Tarakan nantinya bisa lebih menjadi pariwisata berkelanjutan.

Namun tentunya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Agar bisa menarik wisatawan untuk hadir pada ajang Festival Iraw Tengkayu tersebut.

“Harusnya bisa menjadi event dengan pariwisata berkelanjutan. Yang pertama tata kelolanya harus ditingkatkan. Yaitu tata kelola pariwisata berkelanjutan,” jelasnya, Sabtu (8/10).

Ia menegaskan, Pemkot Tarakan harus terus melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Menurutnya, UMKM lokal harus masuk dalam nilai dan rantai pasok industri pariwisata yang akan dikembangkan. Selain itu, harus ada pilar sosial budaya yang berkelanjutan.

“Iraw Tengkayu ini basisnya kultural atau sosial budaya. Ini adalah modal, sesuai perspektif pemajuan kebudayaan maupun pengembangan ekonomi kreatif,” tuturnya.

Bahkan pada saat gelaran Festival Iraw Tengkayu, pihaknya berharap ke depannya akan ada penampilan atraksi lainnya. Bukan hanya sekadar tarian. Sehingga daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara, semakin tertarik menyaksikan gelaran Iraw Tengkayu.

“Yang lain adalah lingkungan. Jadi saya berharap ke depan kebersihan makin baik dan masyarakat bisa menjaga lingkungan di sini,” pesannya.

Bahkan pihaknya sudah melakukan upaya, agar pertunjukkan di daerah menampilkan atraksi sebagai daya tarik wisatawan. Sebab ada 3 kompenen pariwisata yaitu, atraksi, fasilitas dan aksebilitas.

Untuk atraksi, salah satunya bisa melalui program Kharisma Event Nusantara (KEN). Dengan tujuan meningkatkan kualitas pertunjukkan di daerah. Ada beberapa tim yang nantinya akan memberikan masukan bagi pelaksana. “Tentunya kami mempromosikan KEN ini sepanjang tahun. Kami menyampaikan dan mempromosikan kepada mitra Deputi Pemasaran yang ada di luar negeri,” ungkapnya.

Wali Kota Tarakan Khairul mengakui, sudah merencanakan agar gelaran Festival Iraw Tengkayu bisa dilakukan dengan kemasan yang lebih kolosal. “Mungkin pesertanya tidak hanya dari kita di Tarakan, minimal seluruh Borneo yang terdiri dari Sabah, Serawak, Brunei dan termasuk Kaltim, Kalsel, Kalteng dan Kalbar,” bebernya.

Khairul berharap rencana itu bisa terwujud. Sehingga ke depannya Festival Iraw Tengkayu bisa berlangsung lebih meriah lagi. Bahkan ia ingin menambah adanya expo selain pekan budaya. Dengan adanya expo, maka bisa melibatkan negara tetangga yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam.

“Mudah-mudahan kondisi (Covid-19) semakin membaik dan kita di sini mempersiapkan dengan kemasan yang lebih baik lagi,” harapnya.

Apabila event yang digelar secara meriah, dapat meningkatkan ekonomi kreatif dan UMKM. Pada gelaran Festival Iraw Tengkayu XI, pihaknya sudah melibatkan para UMKM lokal.

“Memang kalau kita lihat di Tarakan, 67 persen ekonomi ditopang oleh UMKM. Sehingga harus menjadi perhatian kami, makanya gelaran tahun depan UMKM bisa bergerak seperti sekarang dan terus kita kembangkan,” tutupnya. (sas/uno)