TARAKAN - Hingga triwulan III, realisasi Pajak Kendaran Bermotor (PKB) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Tarakan sudah mencapai Rp 28 miliar.
Dengan sisa tiga bulan di tahun ini, realisasi Wajib Pajak (WP) PKB bisa mencapai 100 persen. Kepala UPT BPPRD Tarakan Irawan merasa sangat optimis dengan beberapa upaya pelayanan yang dilakukan, realisasi WP khusus PKB bisa mencapai target.
“Jadi dengan upaya seperti hunting non stasioner, intensifikasi dan door to door, kita lebih tingkatkan lagi. Termasuk dengan sosialisasi akan lebih gencar kita lakukan,” ujarnya, Jumat (7/10).
Sementara itu, untuk realisasi WP Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) hingga triwulan III realisasi sudah mencapai Rp 25 miliar. Pihaknya sangat yakin. realisasi BBNKB bisa tercapai hingga akhir tahun.
“Secara keseluruhan penerimaan kita itu sudah ada yang mencapai target. Kalau di target awal kita Rp 76 miliar dan saat ini realisasinya sudah Rp 51 miliar,” sebutnya.
Salah satu inovasi pelayanan terbaru yang dilakukan pihaknya, yaitu hunting non stasioner. Inovasi ini dianggap sangat efektif untuk realisasi WP PKB.
Ia mencontohkan, setiap hari akan mengirimkan 5 orang melakukan blusukan untuk mencari kendaraan yang pajak tahunan belum dibayar atau sudah lewat jatuh tempo. Dengan mendatangi rumah-rumah warga. Selama melakukan pelayanan hunting non stasioner dan realisasi melalui pelayanan tersebut mencapai Rp 1,9 miliar.
“Jadi anggota kita foto dan catat nomor platnya. Kemudian nanti akan kita kirimkan langsung surat ke pemilik kendaraan. Kami sudah tahu alamatnya di mana dan di situ sudah pasti alamat pemilik kendaraan,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga pelayanan WhatsApp broadcast juga tengah gencar dilakukan. Melalui pelayanan tersebut, pihaknya akan mengirimkan pemberitahuan kepada pemilik kendaraan yang jatuh tempo untuk WP PKB.
Pemberitahuan melalui Whatsapp broadcast akan dilakukan dua bulan atau sebulan sebelum jatuh tempo. Dengan begitu, diharapkan kepastian WP PKB tidak akan lupa, untuk membayar pajak kendaraannya yang akan jatuh tempo.
“Sekarang ini sudah ada 6 ribu Whatsapp broadcast yang kami jalankan. Kami kirimkan ke nomor pemilik kendaraan. Melalui pelayanan ini kami dapat realisasi mencapai Rp 800 juta,” tuturnya. (sas/uno)