TANJUNG SELOR -Sarana dan prasarana (Sarpras) penunjang kegiatan olahraga di Kalimantan Utara, khususnya di Kabupaten Bulungan masih sangat minim. Terlebih, sejumlah sarpras butuh renovasi.

Mengingat, pada November mendatang, Kabupaten Bulungan dipercaya menjadi tuan rumah dalam perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltara yang pertama kalinya. Sehingga, venue yang akan digunakan untuk pertandingan perlu menjadi perhatian dilakukan perbaikan. Akan tetapi, kendala dalam perbaikan dan pembenahan sarpras tersebut terbentur ketersediaan anggaran.

Bahkan, tidak ada alokasi anggaran untuk perbaikan sarpras. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulungan Septi Ding mengaku, jika sebelumnya sudah ada komunikasi mengenai rehab sarpras. Namun ternyata tidak bisa dianggarkan.

Berdasarkan komunikasi dengan Pemprov Kaltara, sebelumnya sudah ada janji untuk bantuan anggaran pengecatan Stadion Andi Tjatjok. Stadion tersebut nantinya digunakan saat pembukaan Porprov I Kaltara.

“Informasinya ada dari provinsi, dana minimal untuk pengecatan stadion. Sampai saat ini belum ada. Memang itu tidak ada dianggarkan,” ujar Septi, Senin (26/9).

Menurut Septi, yang dianggarkan pada APBD-Perubahan Bulungan 2022. Selain anggaran kontingen Bulungan, juga dialokasikan untuk pengecatan stadion.

“Untuk anggaran rehabnya dan lainnya, kemungkinan kita mencari melalui pihak ketiga. Dan ini dalam pembahasan,” tutur Septi.

Pihaknya juga telah menyampaikan usulan itu ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bulungan. Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara Obed Daniel mengaku, ada keterbatasan anggaran. Sehingga anggaran hanya dialokasikan untuk kegiatan Porprov. Seluruhnya dikelola oleh Pengurus Besar (PB) Porprov dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara.

PB Porprov dan KONI Kaltara diminta mengefisiensikan anggaran yang ada. “Sarana dan prasarana yang ada dimaksimalkan. Jadi di luar dana untuk PB Porprov itu tidak ada lagi. Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan Porprov sekitar Rp 6,6 miliar,” singkatnya. (fai/uno)