TANJUNG SELOR -Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menyisakan waktu dua bulan lagi. Saat ini segala persiapan pun masih dilakukan. Terutama persoalan kebutuhan anggaran dalam pelaksanaan pesta olahraga tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini alokasi anggaran belum sinkron. Mengingat, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara masih membahas dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara. Kepala Dispora Kaltara Obed Daniel mengatakan, komunikasi dengan KONI Kaltara masih dilakukan. Kesepakatan mengenai anggaran Porprov juga belum ada.
Terdapat perbedaan pengajuan anggaran Porprov, antara Dispora dengan KONI. Dari Dispora merencanakan nominal anggaran senilai Rp 8 miliar. Sementara dari KONI mengajukan Rp 12 miliar.
“Ini yang belum final. Soal penganggarannya masih dalam pembahasan. Belum ada titik temu, antara yang diajukan KONI dengan pemerintah. Karena yang diperhatikan itu kemampuan keuangan daerah harus jadi pertimbangan,” tuturnya, Kamis (1/9).
Dispora tetap optimis, Porprov Kaltara yang pertama ini bisa terlaksana dan berkualitas. Khususnya untuk kesiapan atlet dan tempat. Bulungan dan Tarakan menjadi tuan rumah bersama gelaran Porprov perdana.
“Pertandingan cabor (Cabang Olahraga) nanti lebih banyak dihelat di Bulungan dibandingkan di Tarakan,” ungkap Obed.
Dari sekitar 33 cabor, hanya 7 cabor yang akan dipertandingkan di Tarakan. Selebihnya terlaksana di Bulungan, sekitar 26 cabor. Pembukaan gelaran Porprov pada November mendatang dipastikan digelar di Ibu Kota Kaltara yakni Tanjung Selor.
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus Baya mengatakan, persiapan menjelang Porprov harus bisa dipercepat. Utamanya mengenai ketersediaan anggaran yang dibutuhkan. Dengan harapan dengan waktu yang tersisa, persoalan anggaran sudah bisa diselesaikan.
“Nominal anggaran yang diperlukan harus segera ditindaklanjuti KONI Kaltara. Perlu ada ketegasan dari Kepala OPD untuk memfasilitasi sesuai kebutuhan,” singkatnya.
Sementara itu, untuk beberapa venue olahraga di Tarakan yang nantinya digunakan pada ajang Porprov, kembali ditinjau. Peninjauan dilakukan oleh KONI Kaltara dan Dispora Kaltara, kemarin (1/9).
Kepala Bidang Olahraga Dispora Kaltara Eka Putra Pramono menyebutkan, venue pertandingan yang sudah ditinjau meliputi Stadiun Datu Adil, GOR Tipe B, Lapangan Tenis Outdoor, Lapangan Tenis Indoor Telaga Keramat dan Gedung Wanita. Beberapa venue yang ditinjau, merupakan usulan dari KONI Kaltara untuk digunakan pada Porprov yang rencananya digelar pada November mendatang.
“Sebagian besar sudah sangat layak diusulkan. Sedangkan untuk hasil peninjauan ini sebagai bahan pertimbangan, ditindaklanjuti dalam Rakor PB Porprov,” ungkapnya.
Dari venue pertandingan yang sudah diusulkan, akan kembali dikoordinasi dengan Wali Kota Tarakan. Sebab ada penggunaan Lapangan Tenis Indoor Telaga Keramat, yang memang dikhususkan untuk tenis lapangan. Namun pada Porprov rencananya akan digunakan oleh cabang sepak takraw.
Untuk venue yang lain, pihaknya menilai sudah sangat layak digunakan. Misalnya, GOR Tipe B sudah sangat layak apabila digunakan untuk cabang futsal. “Nanti dalam rakor, misalnya ada biaya perbaikan maka bisa didiskusikan,” ungkapnya.
Untuk biaya perbaikan venue, harusnya dilakukan tuan rumah atau Pemkot Tarakan. Namun apabila tuan rumah tidak menganggarkan biaya perbaikan venue. Maka bisa bersurat ke Pemprov Kaltara untuk meminta anggaran. Ia menilai hanya beberapa venue saja yang dilakukan perbaikan. Selebihnya sudah dalam kondisi layak digunakan.
“Dari Dispora akan menyerahkan ke PB Porprov untuk memutuskan lokasi yang layak. Karena PB yang berkoordinasi dengan cabor untuk penentuan venue,” jelasnya.
Terkait pembagian cabor yang akan dipertandingkan di Tarakan dan Kabupaten Bulungan selaku tuan rumah, pihaknya tidak menentukan hal tersebut. Dispora hanya bisa memberikan rekomendasi. Keputusan pastinya pengurus cabor yang akan menentukan. “Cabor yang punya alasan dan analisa. Kemudian nanti akan disepakati pada saat rakor,” tuntasnya. (fai/sas/uno)