TARAKAN -Puncak arus mudik dan balik di Pelabuhan Malundung masih terjadi (9/5). Ada 1.500 penumpang KM Bukit Siguntang akan turun di Pelabuhan Malundung.
Selain penumpang turun, diprediksi jumlah penumpang yang berangkat menggunakan kapal Pelni diprediksi masih meningkat signifikan. Hal itu disampaikan Kepala Pelni Cabang Tarakan Asmar Joni. Dia mengatakan, hingga Minggu siang lalu (8/5), jumlah seat KM Bukit Siguntang sebanyak 789 calon penumpang.
“Ini kami masih menjual (tiket), Karena masih ada 500 seat yang tersedia,” ujarnya, Senin (9/5). Pihaknya memprediksi, seat yang akan terjual nanti bisa mencapai 1.000 seat. Mesti jumlah penumpang yang berangkat cukup signifikan. Namun, ia memastikan kapasitas kapal masih menampung. Apalagi jumlah penumpang yang turun juga cukup banyak.
“Kapasitas kapal itu ada sekitar 2.000 orang. Besok (hari ini, Red) ada kapal juga, yakni KM Sabuk Nusantara ke Toli-Toli dengan kapasitas 300 orang,” sebutnya.
Pada 12 Mei mendatang, KM Lambelu juga akan masuk Tarakan. Namun, untuk seat yang terjual sekitar 250 seat. Pada arus mudik lalu, pihaknya mendapati hampir merata untuk jumlah penumpsng yang diangkut dua kapal besar milik Pelni. “Sebelum lebaran itu untuk penumpang yang turun ada 500 penumpang. Yang naik sekitar 1.200 hingga 1.300 penumpang,” ungkapnya.
Asmar mengakui, arus mudik dan balik tahun ini meningkat signifikan. Apabila dibandingkan tahun lalu. Bahkan, pihaknya mempresentasekan kenaikan mencapai 80 persen. Adanya kelonggaran aturan keberangkatan dan pemerintah mengizinkan untuk mudik tahun ini. Hal itulah pemicu naiknya jumlah penumpang. “Tahun ini sudah longgar, karena sudah tak ada PCR dan Antigen. Jika sudah vaksin ketiga,” jelasnya.
Mesti ada kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan, namun masih bisa memenuhi jumlah tiket yang dibeli para penumpang. Apalagi jadwal kapal yang berangkat tidak selisih jauh. “Ada beberapa trip yang dihilangkan, makanya jeda waktu kapal hanya 2 hingga 3 hari,” imbuhnya.
Hingga kemarin, masih didapati banyak calon penumpang yang membeli tiket secara langsung di kantor Pelni. Akan tetapi, pihaknya membatasi calon penumpang untuk masuk ke dalam loket penjualan tiket. Padahal, saat ini penjualan tiket tidak hanya dijual di Kantor Cabang Pelni. Namun tiket bisa dibeli secara online dan melalui travel. “Jadi orang berpikir kalau harga di travel mahal, tapi sebenarnya hanya beda Rp 10 ribu,” pungkasnya. (sas/uno)