TARAKAN - Warga sekitar Hotel Ramayana, Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah, dihebohkan dengan kejadian kebakaran 1 unit speedboat sekitar pukul 12.30 Wita, Sabtu (16/4). Motoris speedboat Masagenae dan anak buah kapal (ABK) turut menjadi korban, dengan kondisi luka bakar.
Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia melalui Kasat Polair Iptu Jamzani menuturkan, speedboat bernama Masagenae dengan kapasitas mesin 2x200 PK sedang berlabuh di perairan belakang Hotel Ramayana. Kedua korban saat itu sedang memperbaiki mesin pompa air di bagian belakang speeeboat.
"Tiba-tiba diduga muncul percikan api saat mereka perbaiki pompa air di belakang kapal. Saksi mata yaitu Ismail yang melihat percikan api dari bagian belakang menyambar langsung jeriken berisi BBM (bahan bakar minyak) cadangan," ungkapnya.
Kedua korban, yang masih berada di atas speedboat langsung panik ketika melihat kobaran api. Korban yakni Khaerul sebagai motoris dan Hendra merupakan ABK langsung melompat ke laut.
Di tengah kepanikan, warga sekitar sempat mengikat tali ke speedboat. Setelah itu menarik speedboat ke tengah laut. Untuk menghindari menjalarnya api ke rumah warga. "Sekitar 30 menit bersama nelayan ikut memadamkan api. Akhirnya api berhasil dipadamkan dengan cara menyiram memakai air laut," ungkapnya.
Namun kondisi speedboat saat ini masih berada di gusung perairan Pelabuhan Tengkayu II dan sedang peroses menunggu evakuasi. Diketahui speedboat Masegenae merupakan speed yang melayani carteran di perairan Kaltara. "Kalau kondisi bodinya, tidak hangus sepenuhnya. Tapi bagian dalamnya sudah habis semua," jelasnya.
Jamzani mengungkapkan, kedua korban juga menderita luka bakar. Keduanya mengalami luka bakar sekitar 13,5 persen. Khaerul mengalami luka bakar pada bagian muka, leher, dan tangan. Sementara Hendra juga mengalami luka di bagian tangan. "Tapi keduanya dalam kondisi sadar sekarang. Selanjutnya kami akan lakukan penyelidikan dan akan memintai keterangan korban dan saksi mata," tuturrnya.
Disinggung soal seringnya terjadinya kebakaran speedboat, pihaknya mengimbau setiap speedboat wajib memiliki alat pemadam api ringan (APAR). Sehingga nantinya bisa meminimalisasi kejadian kebakaran besar di dalam speedboat. "Jadi seperti tabung itu wajib berada di speed atau kapal. Wajib itu memang ada APAR," pesannya.
Pihaknya juga berencana akan melakukan imbauan dan sosialisasi kepada pemilik speedboat yang berukuran kecil. Untuk dapat melengkapi APAR di dalam speedboat.
"Menurut saya, jika mau perbaiki mesin atau bagian kapal harus jauhkan dengan hal yang sensitif terhadap api. Contohnya bensin itu sangat peka dengan api. Untuk motoris atau ABK juga diharapkan harus berhati-hati," harapnya. (sas/udi)