TARAKAN - Baharuddin (40), warga Tanjung Buka RT 02, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, diduga hilang di perairan Sungai Pangkaran sekitar pukul 10.30 Wita, Jumat (15/4). Tim SAR gabungan bersama masyarakat masih berupaya melakukan pencarian kepada korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Amiruddin, melalui Kepala Seksi Operasional dan Kesiapsiagaan, Dede Hariana, mengatakan awalnya mendapat informasi dari Sekretaris Desa Tanjung Buka, Ishak, bahwa salah seorang nelayan dikabarkan telah hilang pada Sabtu (16/4). Korban diketahui saat itu sedang melakukan aktivitas menyetrum ikan. Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian perkara (LKP) sejauh 28.98 nautical mile (NM).

"Kami tiba di LKP itu sekitar pukul 11.445 Wita. Kurang lebih 2 jam 30 menit dari kantor ke LKP. Jadi itu sejauh 180.78  ke arah Selatan. Dengan koordinat 2 51' 96"N 117 33'58.35"E," sebutnya.

Saat menerima laporan, perahu yang digunakan korban juga telah hilang. Namun dari laporan masyarakat, perahu korban sudah ditemukan dan dievakuasi ke Tarakan. "Sebelumnya banyak memang saksi atau nelayan yang melihat dia menyetrum ikan di perairan Tanjung Buka. Padahal kan aktivitas ini dilarang," tegasnya.

Pihaknya menduga, korban telah tenggelam di perairan tersebut. Namun pihaknya akan terus memastikan keberadaan korban sebenarnya oleh pihak keluarga.

Bersama dengan nelayan, pihaknya masih terus melakukan pencarian kepada korban. Tujuh orang personel SAR Tarakan dikerahkan bersama satu unit armada rigid inflatable boat (RIB) dan peralatan medis. "Alat aquaeye, alat komunikasi dan detektor manusia juga kami turunkan," imbuhnya.

Pencarian korban masih difokuskan di sekitar LKP. Jika korban belum ditemukan, pencarian di hari berikutnya akan diperluas sejauh 1 NM. Menurutnya, jika korban dipastikan tenggelam akam muncul ke permukaan air di hari ketiga atau keempat pencarian. "Kalau benar tenggelam, masa golden time-nya itu di hari ketiga dan keempat. Tapi kami masih melakukan pencarian terus," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Dede, pihaknya mengharapkan kepada nelayan maupun motoris speedboat. Terlebih jika melihat keberadaan korban di perairan agar langsung melaporkan kepada petugas pencarian. "Agar cepat dilakukan evakuasi," harapnya.(sas/udi)