TANJUNG SELOR - Guru dengan keahlian khusus, sangat dibutuhkan. Terlebih untuk sekolah menengah kejuruan atau SMK. Di mana guru dengan keahlian khusus itu, masih kurang di sejumlah SMK yang ada di Kaltara.  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara (Kaltara) berharap, adanya lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berminat menjadi guru. Lulusan yang membidangi beberapa mata pelajaran produktif di SMK, bisa menjadi guru. 

Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto, mengatakan bahwa Disdikbud Kaltara masih membutuhkan penambahan guru produktif SMK atau guru yang memiliki keahlian sesuai dengan mata pelajaran yang diajar. 

"Banyak guru produktif SMK di Kaltara mulai memasuki masa pensiun. Ini yang menjadi perhatian sebenarnya. Maka dari itu, kita ingin lulusan PTN bisa mengajar di SMK," bebernya, Minggu (13/2). 

Kekurangan tersebut, juga disebabkan oleh terbatasnya Perguruan Tinggi Negeri dalam menghasilkan guru produktif SMK. Padahal,  guru produktif jelas sangat dibutuhkan. Tidak semua PTN punya jurusan teknik misalnya teknik mesin, teknik elektro, dan teknik bangunan. 

"Memang terbatas guru dengan keahlian khusus. Di Universitas Mulawarman (Unmul) dan Universitas Borneo Tarakan (UBT) saja, tidak ada. Yang ada itu, di luar Kaltara maupun Kaltim sebenarnya. Seperti  di Yogyakarta ataupun Makassar," jelasnya. Disdikbud Kaltara saat ini, tengah mencari solusi mengatasi kekurangan guru produktif, salah satunya bekerja sama dengan PTN untuk menjadikan lulusan kampus sebagai tenaga honorer. 

"Dengan menjadi tenaga honorer, maka guru tersebut dapat mengikuti seleksi menjadi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)," terangnya. Pihaknya juga mencari formulasinya. Seperti menawarkan alumni PTN untuk menjadi tenaga honor. Setelah honor ikut PPPK di Kaltara. 

 "Kalau tidak lakukan itu kita akan kekurangan guru SMK," pungkasnya. (fai)