TANJUNG SELOR - Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan pertemuan dengan Kedutaan Besar Kanada dan Global Green Growth Institute (GGGI). Informasinya, akan ada kerjasama dengan Pemprov Kaltara mengenai rehabilitasi ekosistem.

Wakil Gubernur Kaltara, Yansen Tipa Padan yang menerima langsung pihak Kedubes Kanada dan GGGI, mengatakan bahwa Kaltara memiliki kawasan yang masih lestari di dunia serta spesial. Karena memiliki semuanya baik flora dan faunanya lengkap ada di sini. "Jadi ini merupakan kesempatan yang baik mudah-mudahan ke depan kita bisa melihat Kaltara menyeluruh untuk dunia,” ungkap dia beberapa waktu lalu.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda-Litbang, Ridwan Mahmud berharap kunjungan dari Kedubes Kanada dan GGGI beberapa waktu lalu, bisa meningkatkan anggaran Pemprov Kaltara melalui sumber hibah kerjasama dengan negara asing. Hal ini bertujuan agar provinsi termuda ini tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Kerjasama itu, untuk membantu meringankan beban dalam menjalankan pertumbuhan hijau atau ekonomi berbasis kelestarian alam. Maka dari itu, diperlukan peranan yang sangat besar termasuk dari negara-negara lain.

"Sebagaimana yang disampaikan Pak Wagub bahwa negara pendonor seperti Kanada ini memberikan peran aktif baik finansial maupun sumber dayanya,” jelasnya, Minggu (13/2).

Kerjasama yang telah terjalin lama antara Pemprov Kaltara dan Kanada ini, melalui perantara organisasi pembangunan antar-pemerintah, Global Green Growth Institute (GGGI). Ridwan mengungkapkan pada program rehabilitasi seperti mangrove, diadakan penelitian untuk mengetahui jumlah karbon pada tiap satu luasan mangrove.

“Dana dari mereka, tenaga ahlinya dari mereka dan bekerjasama dengan universitas yang membidangi hutan dan mangrove. Nanti  akan ada dokumen yang membantu Pemprov Kaltara mengenai yang harus kita ikuti sesuai hasil penelitian,” pungkasnya. (fai)