TANJUNG SELOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulungan, belum menerima sampel dahak pasien Covid-19 yang dikirim ke Litbangkes Jakarta. Sampel dahak yang diambil secara acak, untuk mencari tahu apakah ada yang terpapar varian Omicron atau tidak.

Kepala Dinkes Bulungan Imam Sujono mengatakan, sampel dahak yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan, sampai saat ini belum menunjukkan hasil. Lantaran sampel yang dikirimkan ke Litbangkes Jakarta harus mengatre untuk diuji.

"Ini tidak bisa cepat karena banyak rujukan sampel dari seluruh Indonesia yang diuji di Litbangkes. Jadi memang butuh waktu," ungkapnya, Jumat (11/2).

Terdapat 7 sampel yang diambil secara acak terhadap warga yang diduga terpapar. Di mana sampel tersebut telah mewakili terhadap sampel lain yang hanya diperiksa di Kaltara. Sampel yang diuji di Litbangkes Jakarta tersebut untuk mengetahui apakah virus itu merupakan varian Omicron.

"Jika dari 7 sampel itu ada positif Omicron, meski hanya salah satu saja, maka ketika ada kasus selanjutnya, harus memikirkan penanganannya ke Omicron," kata dia.

Kebanyakan sampel yang diambil dari pasien yang telah melakukan perjalanan dari luar Kaltara. Sampel ini sendiri dikirim sejak 3 hari lalu ke Litbangkes Jakarta. Saat ini, para pasien tersebut menjalani isolasi mandiri di luar rumah sakit. Mereka ditangani perusahaan, sehingga Dinkes Bulungan meminta perusahaan melakukan pengawasan ketat.

"Jadi ini kita tegaskan ke pihak perusahaan. Agar ketat dan tidak boleh ada yang keluar. Harus isolasi mandiri," ujarnya.

Jika bangunan Rusunawa telah siap, maka warga yang terpapar akan diisolasi secara khusus di bangunan tersebut. Saat ini pun, pihak Dinas Kesehatan terus melakukan tracing terhadap orang yang diduga terpapar.

"Jadi setiap orang yang terpapar, maka saat itu juga kita melaksanakan tracing, tidak menunggu nanti. Apapun itu, mau varian Delta, Omicron, atau lainnya, perlakuannya sama semua ketat," pungkasnya. (fai/udi)