NUNUKAN – Capaian vaksin Covid-19 Kabupaten Nunukan saat ini masih di angka 68,9 persen atau sebanyak 107.623 jiwa. Dari target sasaran nasional 156.268 jiwa.

Angka ini, masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan menjadi 70 persen. Bahkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pun mewanti-wanti ada sanksi tegas bagi daerah bila capaian vaksin rendah, dengan konsekuensi disinsentif. Artinya, daerah dengan capaian vaksinasi rendah tidak akan mendapat Dana Insentif Daerah (DID). 

Menanggapi persoalan tersebut, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengatakan, pemerintah daerah berupaya sebisa mungkin memenuhi target 70 persen vaksin. Dengan sejumlah program menarik, untuk mengundang masyarakat yang belum vaksin agar datang ke pos-pos vaksinasi.

“Kita siapkan sembako untuk 3.000 orang. Masih butuh 1.500 orang (untuk mencapai 70 persen), semoga tercapai di empat hari ke depan,” ujarnya, Senin (27/12).

Dari pantauan di lapangan, program sembako untuk masyarakat yang belum vaksin memang terbukti efektif. Mereka yang belum vaksin akhirnya berbondong-bondong menuju gerai vaksin. Di alun-alun Kota Nunukan maupun di Islamic Centre. 

Program tersebut, kemudian menginspirasi Direktur RSUD Nunukan dr Dulman untuk menggencarkan vaksinasi. Pengunjung RSUD Nunukan juga diminta menunjukkan kartu vaksin, jika ingin menjenguk pasien.

RSUD Nunukan menawarkan vaksinasi berhadiah bagi mereka yang belum vaksin. Mulai 26 – 31 Desember 2021, peserta vaksin akan diberikan kartu undian. Untuk diundi pada malam pergantian Tahun Baru di alun-alun Nunukan.

Adapun jenis hadiahnya, seperti mesin cuci, rice cooker, dispenser, televisi, kipas angin dan kulkas. “Kita buka gerai vaksin di areal Pujasera, Jalan Lingkar dan alun- alun Nunukan. Silakan datang dan menerima kartu undian. Panitia akan mengundi seadil adilnya dan setransparan mungkin. Hadiahnya kita antar ke rumah pemenang, jadi tidak perlu berkerumun,” tutur Dulman.

Data sebaran wabah Covid-19 per 27 Desember, sebanyak 6.240 kasus. Data kesembuhan pasien Covid-19 sebanyak 6.104 dan pasien meninggal 137 orang.

Kabupaten Nunukan hanya menyisakan 1 kasus aktif sampai saat ini. Kasus tersebut berasal dari deportan yang dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka. 

Di Tarakan pun masih menggencarkan vaksinasi. Bahkan, Komando Armada II siap memfasilitasi Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII Tarakan, terkait ketersediaan vaksinasi. Namun ketersediaan vaksin yang ada saat ini akan dihabiskan. Terlebih kepada sasaran anak umur 6-11 tahun.

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan, jika nantinya Lantamal XIII Tarakan kekurangan vaksin bisa langsung disampaikan. Sehingga bisa mendapat jatah vaksin, seperti yang diharapkan atau sesuai target. 

“Kami siapkan vaksinasi 400 dosis. Lebih cepat dilaksanakan vaksinasi, maka lebih cepat kita mengantisipasi. Jangan sampai Covid-19 meningkat,” tegasnya, Senin (27/12).

Ia menjelaskan, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini baru diwajibkan pekan lalu dan sebagian besar dimonitor pihak sekolah. Vaksin bagi anak ini sekaligus untuk membantu pembentukan kekebalan komunal. “Sepanjang kami diberikan vaksin berapapun jumlahnya, akan kami habiskan sesegera mungkin,” jelasnya.

Terhadap vaksinasi usia 13 tahun ke atas, saat ini sudah mencapai 80 persen di Tarakan. Kemungkinan jumlah yang sudah mendapatkan vaksin lebih dari 80 persen. Bila melihat dari pelaksanaan vaksinasi massal yang dilakukan, sudah minim peserta. 

“Nantinya, kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun akan dilaksanakan di sekolah-sekolah. Sebagai langkah mempercepat capaian vaksinasi untuk anak,” ujarnya.

Menurut Iwan, Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan yang sudah diwajibkan vaksin untuk minimal usia 6 tahun. Dengan pertimbangan dua daerah ini sudah memenuhi persyaratan. Diantaranya, capaian vaksinasinya sudah lebih 70 persen dan untuk vaksinasi lansia 63 persen. 

Selesai melaksanakan vaksinasi, ia meminta masyarakat tetap wajib menggunakan masker, meskipun untuk anak-anak. “Pemberian vaksin untuk meningkatkan imun, membentuk kekebalan komunal lingkungan. Terutama saat menghadapi pembelajaran tatap muka nanti,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Mamburungan Anis Priliatna mengakui animo masyarakat cukup tinggi. Dalam pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Hal ini mendukung kegiatan PTM yang akan mulai dilaksanakan dalam waktu dekat. 

“Ratusan vaksin yang kami siapkan, jumlah pendaftarnya juga melebihi. Vaksinasi ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi untuk Tarakan,” singkatnya. (*/lik/*/viq/sas/uno)