TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) telah menetapkan persyaratan cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) I/2022.

Menurut Wakil Sekretaris II KONI Kaltara H. Widodo Dwi Sontoso, pihaknya memberikan syarat bagi cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Porprov. Di antaranya cabang olahraganya minimal terbentuk di empat kabupaten dan kota di Kaltara.

“Persyaratan pokok dia minimal terbentuk di empat kabupaten kota, minimal. Syukur bisa lima, itu lebih bagus. Karena lucu dong, bertanding tiga langsung dapat medali, satu, dua, tiga, sama aja tidak bertanding, tidak ada kompetisi. Tapi kalau empat kan berarti ada kompetisi, minimal dia harus juara tiga,” ujar Widodo Dwi Santoso, Minggu (26/12).

Persyaratan pokok ini, menurut Widodo, telah disosialisasikan pihaknya kepada cabang olahraga pada pertemuan via zoom meeting. Disamping itu, pihaknya juga sudah mengirimkan surat edaran ke masing-masing cabang olahraga tentang persyaratan pokok tersebut.

Jika mengacu pada persyaratan tersebut, Widodo memperkirakan cabor yang bisa dipertandingkan seperti cabor yang sudah memasyarakat. Di antaranya sepak bola, bola voli, tenis meja, bulutangkis dan bola basket. Karena induk cabang olahraganya ada di kabupaten kota.

Jika berdasarkan usulan anggaran, pihaknya sementara memperkirakan sekira 30an cabang olahraga yang akan dipertandingkan, dari jumlah 56 cabang olahraga di bawah KONI Kaltara. Widodo mengakui, ada beberapa cabang olahraga yang tidak bisa dipertandingkan.

“Misalnya kayak cabor layar, cabor layar itu secara kepengurusan baru ada di Tarakan dan Bulungan dan dari segi alat juga kita terbatas. Seandainya pun nyewa alat itu cukup mahal. Hanya mungkin kita eksebishi,” bebernya.

“Ada juga cabang tertentu misalnya kayak squash. Kan kita tidak punya gedung squash tapi kita punya atlet. Kebetulan yang bersangkutan kan mahasiswa dan kuliah di Samarinda sehingga berlatih sama atlet Kaltim, itu kita eksebishikan,” lanjut Widodo.

Sementara itu terkait rencana anggaran, pria yang juga menjabat Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Triathlon Indonesia Kaltara ini mengaku pihaknya telah mengusulkan rencana anggaran pelaksanaan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dan berharap dapat dukungan anggaran yang cukup dari Pemprov Kaltara. 

“Tim Pokja sedang bekerja. Kita sudah selesai menyusun perkiraan anggaran pelaksanaan porprov dan sudah kita ajukan ke pemerintah. Mudahan dari pemerintah ketersediaan anggaran yang cukup untuk menggelar,” ujar Widodo.

Widodo mengakui anggaran yang diusulkan kurang lebih seperti yang disampaikan Sekretaris KONI Kaltara sebelumnya. Dana sebesar itu akan dipergunakan untuk membiayai kebutuhan penyelenggaraan seperti membeli peralatan dan kelengkapan pertandingan yang dibutuhkan termasuk honor wasit dan juri.

Namun menurut Widodo, berapa pun anggaran yang diberikan pemerintah kepada KONI Kaltara pihaknya akan melaksanakan sesuai anggaran dan memaksimalkan cabang olahraga yang dipertandingkan. (mrs)