TARAKAN – Tidak sia-sia Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mendirikan Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT). Rumah sakit beralamat di Jalan Aki Balak ini mampu menghasilkan pendapatan sendiri.

Direktur RSUKT dr Joko Hariyanto memperkirakan hingga akhir tahun ini pihaknya meraup pendapatan sekira lebih dari Rp 60 miliar. RSUKT saat ini telah membuka sejumlah pelayanan kesehatan. Seperti poli anak, poli kebidanan dan kandungan, poli penyakit dalam, poli bedah, poli saraf, poli penyakit mulut.

“Untuk hitungan kasar kita sampai di Desember seharusnya bisa mencapai itu Rp 60 miliar,” beber Joko Hariyanto kepada awak media, Sabtu (25/12) .

Pendapatan tersebut, menurut Joko Hariyanto termasuk pendapatan yang sudah dibayar maupun piutang yang perlu dibayarkan. Akan tetapi untuk kepastiannya, pihaknya masih menunggu rekonsiliasi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang akan memverifikasi.

Pendapatan RSUKT sendiri terus mengalami peningkatan sejak beroperasi. Dibeberkan Joko Hariyanto, di tahun pertama pendapatan RSUKT tidak sampai Rp 1 miliar. Sedangkan di tahun kedua meraup Rp 23 miliar dan di tahun ketiga atau tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 60 miliar.

RSUKT sendiri terus berupaya mengembangkan pelayanan seiring dengan animo masyarakat yang terus meningkat untuk memanfaatkan layanan di RSUKT. Dibeberkan Joko Hariyanto, di tahun 2022 nanti, pihaknya akan memperkuat pelayanan penyakit saraf atau neurologi.

Selain itu, pihaknya juga akan memperkuat layanan medical check upyang akan dikerjakan di satu tempat di lantai dua RSKUT. Pihaknya sudah meng-upgrade ruangan yang akan digunakan agar nyaman digunakan saat melayani peserta medical check-up. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.(mrs/rdh/k15)