NUNUKAN – Setelah 32 tahun, RT 08 Nunukan Utara, Kelurahan Nunukan Utara, Kabupaten Nunukan baru menggelar pemilihan Ketua RT perdana.
Dikarenakan ketua RT sebelumnya Nusu, merupakan tokoh masyarakat yang dihormati dan tidak ada kandidat yang ingin melawan setiap kali pemilihan Ketua RT.
Kepala Seksi Pemerintahan pada Kelurahan Nunukan Utara Supriadi mengatakan, dari 12 RT di Kelurahan Nunukan Utara, ada ketua RT yang mengabdikan diri selama sekitar 32 tahun lamanya.
“Dalam pemilihan RT kali ini, kami sebagai panitia pemilihan sepakat batas usia 20 sampai 70 tahun. Nah ada seorang ketua RT 08 bernama Pak Nusu yang sudah berusia 71 tahun. Sehingga tidak bisa ikut pemilihan. Ketua RT itu sudah menjabat kurang lebih 32 tahun,” terangnya, Senin (13/12).
Lamanya waktu jabatan RT memang tidak dibatasi dalam aturan manapun. Selama masyarakat masih menghendaki, maka jabatan RT bisa tetap disandang.
Namun demikian, butuh adanya pertimbangan efektivitas kinerja dan kebijakan yang logis. Agar struktur pemerintahan kecil tersebut bisa berjalan dengan baik dan elegan.
“Dengan pertimbangan itu, panitia yang terdiri dari petugas kecamatan, kelurahan, bhabinsa dan bhabinkamtibmas menentukan batasan usia. Ini menyangkut kinerja RT. Yang dituntut mengatasi masalah warga selama 24 jam,” jelasnya.
Supriyadi menegaskan, kinerja Ketua RT sebenarnya cukup berat. Karena mereka harus siaga tidak peduli waktu dan tanpa jadwal. Sementara, mereka hanya mendapat tunjangan bulanan sebesar Rp 1,1 juta.
“Kelurahan Nunukan Utara tentunya akan memberikan reward kepada Pak Nusu. Karena lamanya pengabdian beliau,” kata dia.
Ada 3 kandidat Ketua RT 08 yang bersaing, masing masing, Dody Sheiq, Ramli dan H Muhammad Asri. Kandidat Muhammad Asri atau lebih dikenal dengan panggilan H Sapri, keluar sebagai pemenang dengan mengantongi 129 suara dari sekitar 257 pemilih di wilayah itu.
Ditemui di rumahnya, H Sapri mengaku cukup berat menggantikan peran Nusu yang sudah syarat pengalaman. Karena sudah sekitar 32 tahun mengabdi.
Namun demikian, dia akan mencoba membawa RT 08 Nunukan Utara menjadi lebih baik dengan sejumlah program yang mampu memberdayakan warga sekitar.
“Saya masuk Nunukan sejak 1987, termasuk orang lama dan sedikit mengerti kondisi di sekitar,” ucapnya.
Sejumlah program yang akan diusung H Sapri nantinya membuat Posyandu. Selama ini, warganya harus menumpang ke wilayah lain. Untuk menimbang berat badan anak atau berkonsultasi terkait kesehatan si buah hati. Ada juga rencana pembuatan gapura, dan menggandeng BUMD. Untuk pembiayaan program demi memajukan daerahnya.
“Kita butuh terobosan untuk pembangunan. Tentunya kita harus inovatif dan kreatif. Saya yakin ada saja jalannya, asal niat kita sungguh-sungguh dan bergotong royong untuk semua hal,” ujarnya. (*/lik/*/viq/uno)