KANTORKesehatan Pelabuhan (KKP) Tunon Taka Kabupaten Nunukan mendeteksi adanya tiga orang mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia, positif Covid-19.
Adanya terdeteksi tersebut merupakan hasil data dari pemeriksaan kedatangan 229 PMI, yang dipulangkan dari wilayah kerja KJRI Kinabalu Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, pada Jumat sore lalu (10/12).
“Kita mendapat hasil RT-PCR positif dari tiga deportan. Kita akan kirimkan samplenya ke Balitbangkes untuk pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang mendeteksi varian virus Corona,” terang Kepala KKP Tunon Taka Nunukan dr Bahrullah,” Minggu (12/12).
Upaya ini dikatakan sebagai bentuk kehati-hatian petugas kesehatan di pintu masuk perbatasan RI–Malaysia. Kabupaten Nunukan, kata Bahrullah, menjadi perlintasan para PMI yang dalam waktu normal (bukan masa pandemi Covid-19), bisa menerima pengiriman ratusan orang PMI setiap pekannya.
“Tentu saja upaya antisipasi itu sangat dibutuhkan. Nunukan juga menjadi salah satu wilayah yang menjadi penerima alat tes WGS. Saat ini alatnya sedang dikirim. Ke depan kita lebih siap menghadapi kedatangan para deportan jelang Natal dan Tahun Baru 2022,” ungkap Bahrullah.
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Nunukan, AKBP F Jaya Ginting mengatakan, tiga PMI yang terindikasi positif Covid-19 telah diobservasi di gedung penampungan sementara PMI. Mereka diberikan kamar terpisah dengan para PMI lain.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Kepala Laboratorium RSUD Nunukan. Sementara tiga PMI itu masih kita tempatkan di Rusunawa, sambil menunggu kepastian status mereka. Apakah mereka OTG (Orang Tanpa Gejala), atau harus diisolasi dan ditempatkan di bangsa Covid-19 RSUD Nunukan,” tuturnya.
Selain itu, para deportan tersebut akan menjalani karantina sampai 10 hari. Saat hasil pemeriksaan PCR mereka menunjukkan negatif. Maka mereka akan dikirim ke kampung halaman masing-masing. (*/lik/*/viq/uno)