TANJUNG SELOR–Hingga akhir 2021, belum terdengar progres dari Toko Indonesia yang dibangun di Krayan, Kabupaten Nunukan. Toko Indonesia masih dalam proses finishing. Bahkan direncanakan menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara Hasriyani mengatakan, sejauh ini Toko Indonesia belum maksimal. Selain belum difungsikan, masyarakat di Krayan belum bisa menikmati. Pemprov Kaltara melalui Disperindagkop dan UKM Kaltara akan mencarikan solusi agar Toko Indonesia bisa maksimal. "Kami akan memaksimalkan. Pengelolaannya akan dibahas lebih jauh. Kemarin bekerja sama dengan BUMD yakni Benuanta Kaltara Jaya (BKJ). Namun, akan dibahas kembali," ungkapnya, Minggu (12/12).
Berencana dibahas wacana pengelolaannya dengan beberapa skema. Apakah nantinya bekerja sama dengan BKJ, atau langsung dengan koperasi di Krayan. Selain itu, wacana lainnya adalah langsung dikolaborasikan dengan subsidi ongkos angkut (SOA) barang. Hal itu merupakan beberapa alternatif dalam pengelolaan Toko Indonesia. "Untuk kolaborasi dengan SOA barang, kemungkinan bisa dilakukan. Apalagi selama ini yang dilelang adalah SOA-nya. Bisa saja nanti barang yang disubsidi SOA dikumpulkan di Toko Indonesia. Atau gunakan skema lain," jelasnya.
Namun, bisa juga dilakukan pasar murah dengan memanfaatkan Toko Indonesia. Bisa saja dari OPD nanti, subsidi pasar murah atau langsung ke masyarakat. "Nanti dilihat apakah akan mengadakan penyedia barangnya, apakah pasar murah, atau seperti apa biar tepat sasaran," ungkapnya. Pihaknya akan mengevaluasi Toko Indonesia agar bisa tepat sasaran dan sesuai harapan. Dia ingin mengetahui nantinya tepat sasaran atau tidak pengelolaan Toko Indonesia di Krayan. “Itu masih wacana. Akan ada evaluasi agar program sesuai," pungkasnya. (kpg/fai/dra/k16)