TARAKAN –Penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di Tarakan sudah terlaksana sebulan, sejak Oktober lalu. Dibukanya PTM kembali pasca pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun ke Level 3 saat itu.
Selama pelaksanaan PTM, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Tarakan yang juga Wali Kota Khairul mengaku berjalan baik dan belum menerima laporan temuan kasus Covid-19 di sekolah.
“Tak ada masalah, PTM tetap berjalan,” ujar Khairul kepada awak media, Rabu (24/11).
Khairul memperkirakan, Pemkot Tarakan sudah menyetujui lebih dari 100 sekolah untuk membuka PTM atau sekira 50 persen. Dari jumlah sekolah di Tarakan, baik PAUD atau TK, SD dan SMP.
Adapun sisanya, menurut Khairul, ada yang sudah mengajukan. Akan tetapi masih berkutat di tim teknis. Karena yang diajukan ke Ketua Satgas Tarakan adalah sekolah yang telah memenuhi syarat.
Persyaratan untuk bisa membuka PTM, masih berpatokkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri. Seperti harus mendapatkan persetujuan orangtua siswa, komite sekolah, kesiapan sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan dan mendapat rekomendasi dari Wali Kota Tarakan.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan ini berharap kondisi Covid-19 bisa reda, tinggal menggenjot vaksinasi. Sehingga jika cakupan vaksinasi membaik, di tahun 2022 diharapkan tidak terjadi outbreak. Kalaupun ada kasus, tapi tidak terjadi ledakkan.
Saat ini, menurut Khairul, sedang melakukan survei secara randlom xampling untuk menyimpulkan Kota Tarakan sudah tercapai herd immunity atau belum.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan Tajuddin Tuwo mengaku, sudah menerima hasil evaluasi pelaksanaan PTM. Setiap dua minggu dilaksanakan pemeriksaan Covid-19 dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan menggunakan sampel. Sedangkan pihaknya melakukan pemantuan terhadap pelaksanaan PTM masing-masing sekolah.
“Jika didapatkan ada siswa yang terindikasi, sekolah langsung ditutup sementara waktu,” tuturnya. Sembari dilaksanakan tracking kasus baik guru maupun siswa. Ia memastikan, sejauh ini belum ada sekolah yang ditutup. (mrs/uno)