TARAKAN -Olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di RT 3 Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah dilakukan tim Inavis Sat Reskrim Polres Tarakan, Rabu lalu (27/10). Olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran dan memastikan asal api.
Kapolres Tarakan AKBP Fillol Praja Arthadira melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Aldi mengatakan, saat dilakukan olah TKP, lokasi bekas kebakaran sudah tidak kondusif lagi. Hal ini bisa terjadi karena beberapa factor. Salah satunya lokasi kebakaran berada di atas air, sehingga saat air pasang bisa mengakibatkan barang bukti ikut terendam air laut.
“Ada juga beberapa masyarakat yang sudah masuk ke lokasi TKP, meski kami pasang police line,” ujarnya, Kamis (28/10).
Beberapa tindakan saat melakukan olah TKP, mengamankan barang yang diduga merupakan sumber awal kebakaran. Diantaranya, ditemukan potongan kabel, serabut yang berada di rumah kosong milik salah satu korban. Selain itu, ditemukan juga kepala kompor minyak tanah.
Meski sudah melakukan olah TKP, Aldi mengakui belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran sementara. Pasalnya, harus memeriksa sejumlah saksi lagi, berkaitan dengan awal mula kebakaran dari balik rumah yang diduga merupakan awal sumber api.
“Kami harus periksa saksi yang diduga merupakan pemilik rumah titik awal api dulu. Tapi, kami sudah mengamankan kabel listrik yang ada di salah satu kamar. Kami dalami dulu lebih lanjut,” ungkapnya.
Dugaan sementara, belum bisa disimpulkan untuk saat ini dan masih menunggu pengumpulan keterangan maupun bukti. Selain saksi pemilik rumah, akan meminta keterangan saksi lain yang berada di luar rumah dan orang yang melihat darimana api berasal.
“Ada juga warga sekitar yang kami mintai keterangan. Kalau sampai hari ini (kemarin, Red) yang sudah kami mintai keterangan tiga orang. Kami terkendala akses masuk ke lokasi kebakaran,” bebernya.
Selain Tim Identifikasi Polres Tarakan untuk melakukan olah TKP, nantinya pihaknya libatkan tim dari Labfor Surabaya. Terlebih lagi, jumlah korban yang kehilangan tempat tinggal cukup besar. Dengan rumah yang terbakar jumlahnya mencapai 38 unit. (sas/uno)