TARAKAN – Diduga mengalami gangguan jiwa, Muhammad Fathur Indra Gandhi (32) melakukan perusakan Masjid Al-Ikhlas. Persistiwa tersebut terjadi, Senin (23/11) dini hari, di Jalan. Diponegoro, Kelurahan Sebengkok.

Diceritakan Rustam (53), warga sekitar, kejadian tersebut sekitar pukul 02.00 Wita. Pada saat itu dirinya mendengar ada seseorang yang tengah berteriak di depan masjid. Tidak beberapa lama kemudian, kembali terdengar ada bunyi hantaman keras disusul suara pecahan kaca.

“Kebetulan rumah saya tidak jauh dari masjid. Kejadiannya sekitar jam 2 pagi. Pada saat itu ada orang teriak-teriak dari depan masjid, kemudian ada suara pecahan kaca,” jelas Rustam.

Awalnya dirinya belum mengetahui perusakan masjid itu. Saat keluar rumah, ia melihat seseorang kabur dari halaman masjid menggunakan sepeda motor. “Sekitar jam 4 pagi, saya ke masjid bersih-bersih. Saya lihat kaca depan masjid sudah tidak ada. Begitu saya buka pintu, ada bongkahan batu besar dan pecahan kaca sudah berserakan di dalam masjid,” tuturnya.

Salah satu saksi mata yang namanya enggan dikorankan menyebutkan sempat mendengar ada suara ribut dan tidak lama ada orang pergi meninggalkan masjid. “Memang saya dengar suara ribut-ribut,” katanya.

Dari informasi, selain jendela kaca Masjid Al-Ikhlas, mobil dinas Sekretaris Kota Tarakan juga ikut dirusak orang yang sama. “Yang saya dengar mobil dinas Sekkot Tarakan juga ikut dilempari. Namun saya tidak sempat melihat. Karena yang saya dengar hanya dari arah masjid saja,” terangnya. Pengurus masjid pun melaporkan kejadian tersebut kepada pihak polisi.

Kapolres Tarakan AKBP Dani Hamdani melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tarakan, AKP Muhammad Irfan didampingi KBO Reskrim, IPTU Sudaryanto membenarkan adanya laporan perusakan Masjid Al-Ikhlas.

“Mendapatkan laporan, Polres Tarakan langsung menerjunkan tim Buruh Sergap (Buser) melakukan pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi yang ada,” ungkap IPTU Sudaryanto.

Dari keterangan saksi-saksi dan hasil olah TKP, didapat titik terang siapa dalang yang melakukan perusakan itu. “Dari keterangan yang diperoleh, semua mengarah ke Muhammad Fathur Indra Gandhi. Dia ditangkap di Sebengkok Waru, Kelurahan Sebengkok,” terangnya.

Dirinya menambahkan, dari hasi penyidikan yang dialakukan dan keterangan para saksi serta warga sekitar tempat pelaku pengerusakan. Diduga Fatur ini mengalami gangguan jiwa atau setres.

“Waktu kami periksa, pelaku ini terlihat setres. Lain yang kami tanyakan, jawabannya lain juga. Informasi dari warga sekitar tempat dia tinggal, diketahui kalau dirinya tengah setres lantaran ditinggal pergi istrinya,” terangnya.

Sudaryanto menegaskan, kalau permasalahan perusakan masjid ini tidak ada kaitannya dengan pilkada atau menyangkut agama serta organisasi kemasyarakatan (ormas). “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengkaitkan masalah perusakan masjid ini dengan pilkada. Perusakan ini murni dilakukan oleh Fatur karena mengalami gangguan jiwa,” tegasnya.

Untuk memastikan apakah Fatur mengalami gangguan jiwa, ia dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan.

“Tim doktor ahli kejiwaan juga sudah diminta untuk melakukan ovserfasi terhadap Fatur. Nanti dari keterangan doktor akan dijadikan saksi ahli apakah Fatur memang benar terganggu jiwanya,” tutupnya.(*/ima/har)